Untuk mengikuti Sertifikasi Digital Marketing yang diadakan oleh suatu Lembaga Sertifikasi Profesi di bidang Digital Marketing, penting untuk diketahui mengapa mengikuti dan apa syaratnya. Berikut ulasannya, check it out!

Mengapa Sertifikasi Digital Marketing itu Penting?

• Posisi sebagai Digital Marketer adalah Promosi yang sangat Menjanjikan
• Anda akan dibimbing oleh Praktisi bisnis dan pakar digital marketing yang berpengalaman.
• Ujian Resmi dari BNSP dan diakui negara.

Syarat Sertifikasi Digital Marketing BNSP 2023

Jika anda belum menguasai Digital Marketing, tidak perlu khawatir karena cukup banyak Lembaga Sertifikasi di bidang Digital Marketing salah satunya adalah LSP Teknologi Digital. Kami sudah menyiapkan solusi berupa pelatihan persiapan sebelum sertifikasi dilaksanakan maupun pasca pelatihan jika terdapat kendala. Menurut pengalaman kami selama ini, kami telah meluluskan peserta yang sebelum tidak memiliki banyak pengalaman dengan digital marketing, dosen senior dan mahasiswa. Informasi lebih lanjut bisa daftar disini.

Informasi lebih lanjut hubungi

Iblu Academy

iblu-academy.co.id  lspdigital.id

Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang melayani Pelatihan dan Sertifikasi Digital Marketing antara lain adalah LSP Teknologi Digital. LSP ini melayani materi digital marketing sebagai berikut

• Digital Marketing Framework

  Materi framework harus dipahami dalam dunia Digital Marketing. Terminologi ini berisi istilah istilah penting yang tidak hanya harus dihafal tapi harus dipahami maksud dan fungsinya.

• Audience & Competitor Analysis

  Peserta belajar tentang mencari market, langkah menentukan Niche market, Niche Market, mendesain Funnel marketing,  memahami Customer Journey, analisis kompetitor dan membuat alur yang efektif dari iklan hingga terjadi penjualan.

• Website Building & SEO

  Materi ini menyajikan membuat dan mengoptimalkan website agar berada di halaman pertama search engine, Google misalnya. Mengenal algoritma google,  analisis kompetitor, melakukan riset kata kunci, mempraktekkan SEO Off Page, membuat artikel SEO, dll.

• Google Digital Presence

  Materi ini terkait optimalisasi serach engine yaitu google. Peserta belajar tentang Google My Business, Google Ads, Google Site,  dan Google Keyword Planner.

  

  Informasi lebih lanjut hubungi

  Iblu Academy

  iblu-academy.co.id  lspdigital.id

Sertifikasi kompetensi digital marketing dari BNSP tahun 2023 ini banyak peminatnya karena perusahaan dan institusi yang sangat membutuhkan Digital Marketing Expert yang bersertifikasi dan berpengalaman untuk mempercepat tranformasi digital. Jika anda tertarik ingin mendaftar sertifikasi digital marketing BNSP.

Sertifikasi Profesi Digital Marketing LSP-BNSP diakui secara resmi oleh negara, bekerja sama dengan LSP Digital dibawah Kementrian Tenaga Kerja. Anda yang berhasil lulus sertifikasi akan mendapatkan 2 sertifikat kelulusan dari IBLU Academy dan juga BNSP.

Gratis Pelatihan Digital Marketing (LSP-BNSP)

Salah satu keuntungan mengikuti sertifikasi digital marketing di Iblu academy adalah gratis pelatihan sebelum dan sesudah sertifikasi. Perlu dicatat Gratis pelatihan ini hanya berlaku pada bulan Oktober 2021. Yuk buruan! sebelum kehabisan kuota!

Informasi lebih lanjut hubungi

Iblu Academy

iblu-academy.co.id  lspdigital.id

“There are actually many people […] working on Indonesia’s biodiversity but they usually work alone and the data are scattered.” By Teguh Triono of KEHATI

Indonesia is now working on a massive inventory of its plant biodiversity to create a “digital herbarium”. Called Xmalesia, the open access project trains young Indonesian scientists to collect, identify and store data of Indonesian flora and enables them to work together across Indonesia’s vast archipelago, and with scientists around the world, particularly those from Malesia, the floristic region that includes Brunei, Indonesia, Malaysia, Papua New Guinea, the Philippines and Singapore.

Just like a herbarium, the Xmalesia website stores the digital pictures of Indonesian plants, which include their taxonomic characteristics such as leaves, fruit, seeds and flowers, their metadata such as sampling time and location, and their DNA barcode.

The project has so far collected 2,000 plant samples and 800 DNA barcodes from Indonesia’s main islands such as Flores, Kalimantan, Papua, and Sulawesi.

Teguh Triono, the principal investigator of the project and programme director of the Indonesian Biodiversity Foundation (KEHATI), says the main problem of biodiversity inventory in Indonesia is the huge size of the country which makes it difficult for scientists to record the data in one place and at a short time.

“There are actually many people, both local and international, working on Indonesia’s biodiversity but they usually work alone and the data are scattered. By making a digital herbarium, anyone in the archipelago or around the world can share,” explains Triono.

In 2010, Triono and Campbell Webb, a plant ecology professor at Harvard University’s Arnold Arboretum, started the Xmalesia project by digitising plant collections in Gunung Palung, West Kalimantan. The project has since taken root in other main islands and trained local scientists and natural reserve officers in morphology, molecular and bioinformatics skills.

Webb says the project is meant to be collaborative by putting Indonesian scientists at the frontline. “One of the purposes of this project is capacity building and technology transfer. I was very delighted to work with Indonesia’s extremely high number of young talents.”

The project has involved scientists from the Indonesian Institute of Sciences, software engineers from Gunadharma University and officers from the Agency of Conservation and Natural Resource (BKSDA).

The project has also trained students and park rangers who frequently travelled to the national parks to make informal observation of plants which they share via social media.

Funded in 2010-2015 by the National Science Foundation, a United States government agency, the project is now at the stage of data analysis. Scientists will analyse the distribution pattern of Indonesian flora, which is important for forest restoration in the country.

Source: Dyna Rochmyaningsih (with permission)

http://www.scidev.net/asia-pacific/biodiversity/news/indonesian-herbarium-goes-digital.html

Herbarium Malangensis (MALG) merupakan salah satu unit kajian di jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang (UM) yang didirikan pada tahun 1968 dengan cakupan geografi Jawa Timur khususnya daerah Malang yang meliputi TN Bromo Tengger Semeru, TN Baluran, TN Alas Purwo, lereng Gunung Arjuna, G. Kawi, G. Panderman, dan pantai selatan Malang. Herbarium Malangensis memiliki 5.310 spesimen yang terdiri dari tumbuhan dikotil, monokotil, Gymnospermae, Pteridophyta, Algae, Bryophyta, Fungi, dll. Koleksi tersebut dipergunakan untuk pendidikan dan penelitian.

Herbarium Malangensis telah terdaftar dan diakui oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Hal ini tertuang dalam Index Herbariorum Indonesianum yang diterbitkan oleh Puslit Biologi, LIPI.

Herbarium Malangensis beralamatkan di Jurusan Biologi, Gedung O5, FMIPA, Universitas Negeri Malang (UM) Jl. Semarang 5, Malang 65145 dengan email: herbmalg.biologi@um.ac.id

At present, Monday September 27, 2016; Herbarium Malangensis has been a member of Global Registry of Biodiversity Repositories (GRBio).

GRBio is the first-ever consolidated, comprehensive clearinghouse of information about biological collections in natural history museums, herbaria, and other biorepositories.  This online-registry is a source for authoritative information about collections as well as validated, standardized data such as addresses, contacts, and values for the Darwin Core identifiers for institutions (institutionCode) and collections (collectionCode).  Personal collections can also be registered here, whether they belong to private collectors or are research collections that haven’t yet been accessioned into an institutional collection.

Link: http://grbio.org/institution/herbarium-malangensis

Selamat Datang di Herbarium Malangensis (MALG)

Herbarium Malangensis (MALG) merupakan salah satu unit kajian di jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang (UM) yang didirikan pada tahun 1968 dengan cakupan geografi Jawa Timur khususnya daerah Malang yang meliputi TN Bromo Tengger Semeru, TN Baluran, TN Alas Purwo, lereng Gunung Arjuna, G. Kawi, G. Panderman, dan pantai selatan Malang. Herbarium Malangensis memiliki 5.310 spesimen yang terdiri dari tumbuhan dikotil, monokotil, Gymnospermae, Pteridophyta, Algae, Bryophyta, Fungi, dll. Koleksi tersebut dipergunakan untuk pendidikan dan penelitian.

Herbarium Malangensis telah terdaftar dan diakui oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Hal ini tertuang dalam Index Herbariorum Indonesianum yang diterbitkan oleh Puslit Biologi, LIPI.

Herbarium Malangensis beralamatkan di Jurusan Biologi, Gedung O5, FMIPA, Universitas Negeri Malang (UM) Jl. Semarang 5, Malang 65145 dengan email: herbmalg.biologi@um.ac.id